TRUSTNEWS.ID,. - Manajemen Bank BTN sangat optimis melihat pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia yang tetap tinggi di tengah perlambatan ekonomi global begitu juga pertumbuhan ekonomi yang dicapai seluruh wilayah kerja Wilayah V (Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan) pasca Covid-19.Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Wilayah V triwulan II 2023 tercatat sebesar 6,09% (yoy), meningkat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,66% (yoy), yang pencapaian pertumbuhan tersebut masih di atas rata-rata Nasional yaitu 5,04% pada Triwulan I 2023 dan 5,17% pada Triwulan II 2023.
"Kami optimis melihat pertumbuhan ekonomi di wilayah V per wilayah seperti Papua (yoy) 2,90 persen sampai dengan 3,81 persen, Wilayah Maluku (yoy) 5,18 persen sampai dengan 23,89 persen, Wilayah Sulawesi (yoy) 4,25 persen sampai dengan 11,86 persen dan Wilayah Kalimantan (yoy) 2,96 persen sampai dengan 6,84 persen," ujar Paulus H. E. Simanjuntak, Kepala Kantor Wilayah V BTN menjawab TrustNews.
Penetapan sasaran kerja BTN Wilayah V, lanjutnya, merupakan penetapan sasaran kerja strategis Bank BTN yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Nasional yang kemudian diturunkan (Cascading) dari BTN Pusat ke BTN Wilayah.
"Mekanismenya dari BTN Pusat ke BTN Wilayah setelah itu Kantor Wilayah (Kanwil) menurunkan (Cascading) ke Kantor Cabang (KC) yang disupervisi Khusus Kanwil V mensupervisi sebanyak 18 Kantor Cabang dengan alokasi sasaran kerja di tahun 2023," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, secara organisasi, Kanwil V BTN mulai berdiri dan beroperasional pada 11 Desember 2015 yang awalnya terdiri dari 14 KC dan saat ini terdapat 18 KC yang tersebar di 16 Provinsi pada wilayah Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (PAMASUKA).
Secara akumulatif sejak Desember 2015 hingga Maret 2023, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), trend market share menunjukkan trend positif dari 1,66 persen menjadi 1,93 persen.
"Meskipun di tahun 2019 s.d 2021 menunjukkan trend market share menurun sebagai imbas dari Pandemi Covid-19 dan di tahun 2022 pasca Covid-19 sudah menunjukkan trend positif," ujar Paulus.
Dari sisi Kredit KPR, trend marketshare total Penyaluran Kredit KPR sejak tahun 2017 menunjukkan trend positif dari 39,10 persen menjadi 41,48 persen di posisi 31 Maret 2023.
Meski diakuinya, ada penurunan sebagai imbas dari pandemi Covid-19 sepanjang 2020-2021, namun pasca Covid-19 sudah menunjukkan trend positif dan konsisten mempertahankan market share di atas 41 persen.
"Secara nasional performa digital channel BTN sampai dengan Semester I 2023 tumbuh secara signifikan yang didorong oleh pengembangan pada Mobile Banking, QRIS Merchant, serta EDC," ujarnya.
"Hingga saat ini, jumlah pengguna New BTN Mobile tercatat 621 ribu user, visitor BTN Property telah mencapai 28,7 juta pengunjung, sedangkan di BTN Properti for Developer ada sekitar 7.940 developer yang telah menjadi member aplikasi tersebut," urainya.Dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat khususnya pada Wilayah V, dijelaskannya, Bank BTN telah melakukan berbagai inovasi layanan baik secara Fisik maupun secara Non Fisik.
Secara fisik Bank BTN membuka outlet baru (KC/ KCP) pada wilayah yang dinilai membutuhkan dukungan Bank BTN baik dibidang Kredit, Dana maupun jasa perbankan lainnya.
Kemudian meningkatkan status outlet/Kewenangan dari Kantor Kas (KK) menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP), dari KCP menjadi Kantor Cabang. Serta melakukan renovasi gedung dengan melengkapi sarana dan fasilitas sesuai kebutuhan masyarakat.
Tak hanya itu, Bank BTN juga membentuk central proses bisnis Baru berupa Commercial Banking Centre (CBC) di Kalimantan (CBC Kalimantan) untuk melayani Kredit komersial wilayah Kalimantan dan CBC Makassar untuk melayani Kredit Komersial wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Kemudian Regional Loan Processing Centre (RLPC) untuk melayani proses Kredit Konsumer lebih cepat dan lebih fokus. Serta membentuk Fokus Bisnis KCP yaitu KCP General untuk fokus Funding dan Landing, KCP Konsumer untuk fokus Kredit Konsumer dan KCP SME untuk fokus kredit SME."Secara non fisik seperti pengembangan jasa layanan pada Ekosistem Bisnis yang berbasis digital yang secara signifikan pengembangannya pada mobile banking, QRIS Merchant, serta EDC," ujarnya.
"Kemudian transformasi proses bisnis dengan pengalihan fungsi SDM Back Office menjadi tenaga service dan sales sehingga peranan Bank BTN bersinergi dengan Pemerintah tetap eksis dan berkelanjutan mewujudkan Masyarakat Indonesia Sejahtera," pungkasnya.