TRUSTNEWS.ID,. - PT PLN (Persero) salurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program electrifiying marine dukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan Kampung Nelayan Maju (Kalaju) untuk masyarakat Desa Suak Gual Kecamatan Selat Nasik, Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Program electrifiying marine atau elektrifikasi dalam aktifitas kemaritiman ini merupakan salah satu program prioritas TJSL PLN. Program _electrifying marine_ merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan, nelayan dan seluruh aktifitas disektor perikanan dan kelautan. Cakupan layanan electrifying marine meliputi kebutuhan listrik kapal saat sandar di pelabuhan,_mini coldstorage_, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi dermaga, pelabuhan, kegiatan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan dan lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) serta Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di seluruh Indonesia.
Desa Suak Gual yang terletak di Pulau Mandanao Kabupaten Belitung ini mayoritas masyaraktnya bekerja sebagai nelayan. Namun hasil tangkapan yang sedikit terkadang tidak bisa menutupi biaya operasional melaut dibandingkan dengan harga BBM yang mahal. Untuk meningkatan pendapatan nelayan maka biaya operasional perlu ditekan dan dibutuhkan juga alat tangkap dengan teknologi modern. PLN hadir memberikan bantuan TJSL Berupa alat tangkap nelayan seperti, bubu, perahu fiber dan mesin perahu listrik untuk nelayan. Mesin perahu listrik ini selain dapat menghemat biaya melaut para nelayan karena tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil juga berkontribusi menjaga dampak lingkungan karena mengurangi emisi karbon.
Kepala Desa Suak Gual, Bapak Haerudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Desa Suak Gual merupakan salah satu _pilot project_ program Kalaju dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, sehingga bantuan TJSL PLN ini sangat membantu sekali untuk mewujudkan program yang digagas kementerian ini.
“Saya mewakili masyarakat nelayan Desa Suak Gual menyampaikan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan PLN berupa teknologi alat-alat tangkap ikan modern seperti mesin listrik ini, tentunya kami percaya bantuan ini sangat berguna sekali untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan kami”, sebut Haerudin.
Hadir juga dalam penyerahan TJSL ini Ketua Umum DPP Asosiasi Wisata Olahraga dan Minat khusus Indonesia (ISSITA), Bapak Isyak Meirobie, S.Sn., M.Si. menyampaikan saat ini sudah dimulai di Desa Suak Gual Transformasi Elektrifikasi nelayan dengan diserahkannya bantuan mesin elektrik untuk melaut ini. Nelayan tidak perlu khawaitir lagi jika bahan bakar fosil untuk melaut sulit ataupun tinggi harganya untuk didapatkan, karena cukup melakukan pengecasan baterai saja dengan mencolokkan charger di stop kontak listrik di rumah.
“Pulau Mendanau ini merupakan percontohan Kalaju program kementerian di Bangka Belitung, bantuan TJSL PLN sangat berarti untuk merealisasikan program itu. Transformasi elektrifikasi dari mesin perahu berbahan bakar fosil menjadi mesin perahu elektrik yang dapat menurunkan biaya melaut ini menjadi salah satu awal yang bagus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dari sektor nelayan, bahkan jika sudah banyak nelayan di Desa Suak Gual yang menggunakan mesin perahu elektrik, tidak hanya untuk melaut tapi bisa dijadikan destinasi wisata dengan menyelenggarakan balap perahu listrik bahkan bisa di usulkan Pulau Mendanao ini menjadi Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK)” ujar Isyak.
Sementara itu Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan & Perikanan RI, yang diwakili oleh kepala Tim Kerja Perlindungan Nelayan, Direktur Perizinan dan Kenelayanan Bapak Lili Widodo, S.Hut.,M.Si., menyebutkan bantuan yang diberikan PLN ini merupakan sejalan dengan program pemerintahan yang menggalakkan _Blue Economi_.
“Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan & Perikanan RI mempunyai hampir 100 Desa yang menjadi percontohan program Kalaju yang merupakan program prioritas kami. Desa Suak Gual menjadi Kalaju yang sangat menarik di Bangka Belitung apalagi saat ini Kalaju Suak Gual telah memiliki mesin perahu listrik dari TJSL PLN yang sangat ramah lingkungan dan hemat dari segi biayanya. Untuk pendampingan nelayan pada program kalaju ini, Kementerian menempatkan penyuluh atas nama Ani Saputra yang siap membantu nelayan di Desa Suak Gual kapanpun”, ungkap Lili Widodo.
Penjabat Bupati Belitung, Yuspian, S.Sos, M.I.R yang hadir dalam seremoni penyerahan TJSL PLN _Elektrifying Marine_ dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PLN yang telah memberikan bantuan TJSL kepada masyarakat nelayan yang ada di Desa Suak Gual. Ia menyampaikan bantuan yang diberikan PLN berupa mesin perahu listrik merupakan bagian Transformasi Teknologi yang digunakan untuk meningkatkan tangkapan ikan nelayan.
“Elektrifikikasi peralatan tangkap ikan nelayan ini merupakan lompatan yang baik yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Desa Suak Gual apalagi disini merupakan lokasi pertama yang memiliki mesin perahu listrik di Babel. Dibandingkan dengan menggunakan mesin berbahan bakar fosil teknologi mesin perahu listrik ini jauh lebih terukur biaya yang harus dikeluarkan unuk melaut. Terimkasih kepada PLN atas program TJSL nya, dan kepada masyarakat harus mengethaui juga bagaimana cara menggunakannya dan melakukan perawatannya”, pungkas Yuspian.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Babel, yang dalam hal ini diwakili oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, Anton Wahyu Utomo meyebutkan bantuan TJSL ini juga merupakan wujud nyata negara hadir melalui korporasi BUMN dalam kewajibannya untuk memberikan hak dan bantuan bagi masyarakat, yang juga merupakan komitmen PLN untuk memberdayakan usaha Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya masyarakat nelayan yang ada di Desa Suak Gual.
“Harapan PLN kepada penerima manfaat TJSL agar bantuan ini dipergunakan sebaik-baiknya sesuai semangat awal untuk membangun perekonomian di Desa Suak Gua lsehingga kedepannya masyarakat ini mampu menjadi warga yang memiliki kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia secara efektif, sebuah daerah dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kemandirian ekonomi memiliki peran penting dalam membangun ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif bagi sebuah daerah”, Tutup Anton.