trustnews.id

Novianton Andi Taadi: Optimalkan Tata Kelola Untuk Perbaiki Kinerja Perusahaan
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Bank Pasar Kota Semarang, Jawa Tengah, saat ini sedang melakukan transformasi signifikan di bawah kepemimpinan Direktur Utama, Novianton Andi Taadi. Sejak menjabat, dirinya telah berkomitmen untuk menurunkan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang sebelumnya mencapai 32%, jauh di atas batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 5%.

"Saat pertama kali masuk, NPL kami berada di angka yang sangat tinggi, yaitu 32%. Tugas utama saya adalah menurunkan NPL ini dan memastikan bahwa kondisi keuangan bank kembali sehat. Jika nasabah mengikuti aturan dan memiliki profil yang baik, kredit mereka seharusnya tidak bermasalah. Memperbaiki NPL sambil menjaga nasabah tetap dapat mengakses dana mereka adalah prioritas," ujar Novianton dalam kesempatan dengan Trustnews belum lama ini.

Selain fokus pada penurunan NPL, pihaknya juga telah melakukan perbaikan di berbagai aspek operasional Bank Pasar. "Saya memperbaiki tata kelola kredit, operasional, dan pengumpulan dana dari pihak ketiga. Bisnis bank berlandaskan kepercayaan, dan menjaga kepercayaan itu berarti mengikuti aturan OJK dengan ketat. Dari sisi permodalan, kami masih kuat, dan kami optimis untuk masa depan," jelasnya.

Dirinya juga melakukan restrukturisasi Sumber Daya Manusia (SDM) di Bank Pasar. "Saya telah merekrut SDM baru dengan track record yang sesuai bidangnya. Setelah Lebaran, mereka mulai menjalankan bisnis baru. SDM lama yang tidak sesuai kami tempatkan sebagai penagih. Semua ini demi menjaga agar operasi bank tetap lancar dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing," tambahnya.

Di bidang kredit, pihaknya telah memperluas portofolio kredit, terutama untuk UMKM dan kredit pegawai. "Sebelumnya, kredit kami maksimal hanya Rp500 juta, tapi sekarang bisa mencapai Rp2 hingga Rp4 miliar, dengan portofolio yang lebih sehat dan seleksi yang ketat berdasarkan kemampuan bayar, BI Checking dan Jaminan. Kami juga bekerja sama dengan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk mempermudah proses ini," tambahnya.

Selain itu, Bank Pasar juga mulai menawarkan kredit pensiunan ASN bekerja sama dengan Taspen, dengan risiko yang sangat rendah. "Kami sedang menyusun SOP untuk mitigasi risiko, termasuk risiko kematian," kata Novianton.

Di sisi pemasaran, Bank Pasar juga mulai menggelar berbagai inisiatif untuk meningkatkan popularitasnya, termasuk acara Srikandi dan kegiatan promosi di Simpang Lima. "PR kami saat ini adalah meningkatkan kesadaran publik bahwa Bank Pasar ini milik pemerintah, seperti halnya BRI atau Mandiri.

Kami telah membentuk tim Marketing Communication (Markom) yang sebelumnya tidak ada, untuk memperkenalkan Bank Pasar lewat media sosial dan digitalisasi," ujarnya. 

Novianton juga menyatakan bahwa bank akan terus ekspansi dengan hati-hati, sambil berupaya menurunkan NPL sesuai target OJK sebesar 7-8% pada akhir Desember. "Meskipun ini berat, kami harus melakukannya demi menjaga kepercayaan nasabah. Kepercayaan adalah segalanya dalam bisnis perbankan, dan kami tidak akan membiarkan itu goyah," tegasnya. (TN)