TRUSTNEWS.ID,. - Program Lisdes menjadi tonggak penting dalam upaya PLN melistriki wilayah Papua dan Papua Barat. Program ini dirancang untuk memastikan seluruh desa, terutama yang berada di wilayah sulit dijangkau, mendapatkan akses listrik. “Prosesnya melibatkan survei lokasi, pembangunan infrastruktur mulai dari pembangkit hingga jaringan distribusi, yang dilakukan secara bertahap,” jelas Rizky kepada Trustnews.
Namun, medan geografis Papua yang sulit dan tantangan infrastruktur di wilayah terpencil menjadi hambatan yang harus dihadapi PLN. Untuk mengatasinya, PLN menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan teknologi inovatif guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
PLN Papua dan Papua Barat telah melakukan berbagai inovasi untuk mengatasi tantangan di wilayah terpencil. Salah satu inovasi unggulan adalah penerapan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) SuperSUN. Sistem ini menggunakan teknologi hibrid yang memungkinkan listrik menyala 24 jam penuh, bahkan di daerah yang tidak terhubung dengan jaringan utama.
Rizky menjelaskan, SuperSUN adalah solusi inovatif untuk daerah remote karena menggabungkan teknologi energi terbarukan dan efisiensi energi. Alat ini juga lebih ramah lingkungan dan cocok untuk wilayah yang sulit dijangkau.
Contoh penerapan SuperSUN dapat dilihat di Dusun Yarweser, Kampung Arefi Selatan, Kabupaten Raja Ampat. Kehadiran pembangkit ini telah membawa dampak besar bagi masyarakat setempat. Sebelumnya, warga harus menempuh perjalanan sejauh 60 km ke Kota Sorong untuk membeli bahan bakar genset.
Kini, mereka bisa memanfaatkan listrik untuk berbagai kebutuhan produktif seperti penggunaan cold storage untuk menyimpan hasil tangkapan ikan. Menjaga Keandalan Pasokan Listrik PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan listrik, baik di kota kota besar maupun wilayah terpencil yang baru teraliri listrik.
Menurut Rizky, beberapa langkah strategis yang diambil PLN meliputi peningkatan kapasitas pembangkit, penguatan jaringan distribusi, serta penerapan teknologi informasi untuk memantau dan mengelola sistem kelistrikan. Selain itu, PLN juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan pegawai. “SDM yang mumpuni menjadi tulang punggung kami dalam menjaga pasokan listrik tetap stabil dan andal,” ungkap Rizky.
Untuk mengatasi tantangan kompleks dalam melistriki wilayah Papua dan Dampak positif dari program Papua Barat, PLN tidak bekerja sendiri. Rizky menegaskan pentingnya sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan komunitas lokal.
“Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan kami. Dengan dukungan berbagai pihak, tantangan teknis, sosial, ekonomi, hingga lingkungan dapat diatasi lebih efektif,” ujarnya.
PLN juga terus mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan listrik secara bijak dan efisien. Partisipasi aktif dari masyarakat lokal menjadi salah satu faktor penentu keberlanjutan layanan listrik di wilayah ini. elektrifikasi PLN sudah dirasakan langsung oleh masyarakat di berbagai wilayah Papua dan Papua Barat. Salah satu contohnya adalah Dusun Yarweser, Raja Ampat, di mana akses listrik mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan listrik, masyarakat kini bisa menyimpan hasil tangkapan ikan di cold storage, membuat es batu, dan meningkatkan pendapatan mereka. Kehadiran listrik juga memudahkan anak anak belajar di malam hari dan membuka peluang usaha baru,” kata Rizky.
Rizky menyatakan bahwa PLN Papua dan Papua Barat berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan listrik, terutama dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya dan mikrohidro.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam transisi menuju energi bersih.“Kami percaya bahwa listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga penggerak pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rizky. Dengan berbagai upaya inovasi dan sinergi yang dilakukan, PLN Papua dan Papua Barat optimis dapat mewujudkan Papua terang dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.