trustnews.id

Gawat ah! penderita covid-19 terus meningkat, pemerintah didesak bentuk satgas komunikasi
Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing

Jakarta - Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing mengatakan sampai saat ini belum ada tanda-tanda menurunnya penderita Covid-19 di tanah air, sekalipun sudah ada dua orang juru bicara Covid-19 yang diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat mentaati semua protokol kesehatan terkait dengan Covid-19.

"Berbagai media massa mencatat data penderita Covid-19 cenderung meningkat dari hari-ke hari.  Lalu,  apa yang kurang dalam penanganan Covid-19 di negeri ini?," kata Emrus dalam keterangan tertulisnya. Senin (3/8/2020). 

Menurut Emrus, dari aspek medis, penularan Covid-19 terjadi dari manusia ke manusia. Karena itu, peningkatan jumlah penderita Covid-19 tersebut diakibatkan tidak sedikit masyarakat belum memiliki kesadaran memadai dan sikap mendukung serta perilaku mentaati semua protokol kesahatan penanganan Covid-19 secara ketat. 

"Ketidaktaatan sebagian masyarakat tersebut, baik di zona keramaian maupun di tempat kerja, menurut hemat saya, sebagai bukti bahwa manajemen komunikasi pemerintah penanganan Covid-19 belum terkelola secara serius karena tidak tereksekusi berkelanjutan,  belum tersistematis, dan juga tidak terdefusi masif di tengah masyarakat," ujar Dosen Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) itu. 

Emrus menegaskan Sepanjang pengelolaan komunikasi seperti yang sedang terjadi saat ini, dengan asumsi belum ditemukan vaksin dan daur hidup Covid-19 secara natural berakhir, "Saya mencoba mengemukakan prediksi bahwa jumlah penderita Covid-19 akan terus bertambah, bukan menurun. Ini sangat berpotensi menjadi ancaman serius bagi negeri ini kedepan," terang direktur eksekutif EmrusCorner tersebut.. 

Untuk itu, Emrus menyarankan kepada Presiden agar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi yang dipimpin oleh Airlangga Hartoto, sebaiknya tidak hanya terdiri dua satgas tetapi harus menjadi tiga yaitu: (1) Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, (2)  Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, dan yang tak kalah pentingnya (3) Satgas Komunikasi dengan tupoksi utamanya menggerakkan kemadirian setiap WNI menghadapi/'bersahabat"  dengan Covid-19.

"Atau lebih bagus lagi sebagai tindakan ekstraordinary bila Satgas Komunikasi ini, dan tidak ada salahnya berada langsung di bawah Presiden. Sebab, di era kehidupan baru (new normal), bidang kerja komunikasi sangat penting dan strategis," ujarnya. 

Satgas Komunikasi tersebut, lanjut Emrus melakukan manajemen komunikasi berbasis pada sebuah strategi komunikasi dan program yang terukur dalam rangka menumbuhkan serta memelihara kesadaran yang tinggi, menciptakan sikap mendukung dan melakukan semua protokol kesahatan penanganan Covid-19 secara mandiri bagi setiap individu di tengah masyarakat.