Kementerian kesehatan pun gencar melakukan kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) sebagai upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Dalam tiga pekan terakhir zona merah (risiko tinggi) dan zona oranye (risiko sedang) mengalami peningkatan di sejumlah wilayah. Ini mengakibatkan turunnya jumlah daerah zona hijau (tanpa risiko) dan zona kuning (risiko rendah).
Hal itu berbanding lurus dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, hingga Rabu (9/9) tercatat 203.342 orang, dengan tambahan kasus harian 3.307 kasus. Dari angka itu, 145.200 orang sembuh dan 8.336 orang yang meninggal.
Hingga berita ini dibuat, pasien positif Corona yang masih dalam perawatan sebanyak 49.806 orang. Selain itu, ada 92.330 suspek yang dipantau oleh pemerintah.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Percepatan Covid-19 per 6 September 2020, menunjukkan daerah berstatus zona merah meningkat dari 65 menjadi 70 kabupaten kota Sedangkan daerah zona oranye meningkat dari 230 menjadi 267 kabupaten kota bila dibandingkan data pada 30 Agustus. Sementara itu jumlah daerah zona kuning berkurang dari 151 menjadi 114 kabupaten kota.
Selanjutnya pengurangan pada zona hijau dari yang sebelumnya berjumlah 68 menjadi 65 kabupaten kota.
Kementerian kesehatan pun gencar melakukan kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) sebagai upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Sejak covid-19 melanda Indonesia, pemerintah telah membuat kebijakan atau dikenal dengan Protokol Kesehatan, yakni mengenakan masker, mencuci tangan sesering mungkin dan menjaga jarak fisik dengan orang lain. Ini ditujukan demi memastikan masyarakat terlindungi.
"Sudah 6 bulan lebih kita menjalani pandemi COVID-19, jumlah kasus terus bertambah. Ini menjadi fokus perhatian dalam kampanye masker nasional, demi menyiapkan masyarakat terhindar dari COVID-19," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Kirana Pritasari saat sesi seminar virtual, Jumat (4/9/2020).
Kampanye Masker Nasional Kemenkes dilanjutkan dengan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada 7 September - 6 Oktober 2020. Lalu Kampanye Jaga Jarak pada 7 Oktober - 6 November 2020.
Ketiga kampanye tersebut juga dilakukan dinas kesehatan provinsi, UPT Kemenkes serta Poltekkes di seluruh Indonesia. Selanjutnya, kampanye akan terus digaungkan pada November hingga akhir tahun 2020.
"Kami mengharapkan, kampanye pakai masker secara nasional ini terus dilakukan ke masing-masing daerah. Apalagi kita paham droplet (percikan) menjadi sarana penyebaran COVID-19," lanjut Kirana.
Pada kampanye mencuci tangan pakai sabun penting dilakukan karena dapat merusak sel-sel dari virus Corona, sehingga dia tidak lagi menjadi infeksius.
"Kita harus sampaikan, cuci tangan tidak hanya akan menghindarkan dari penyakit-penyakit diare, tetapi juga terhindar dari virus Corona. Terlebih lagi setelah kita memegang permukaan-permukaan yang terkontaminasi virus, kita harus cuci tangan karena virus bisa berpindah ke tempat yang lain," tambah Kirana.
Sedangkan Kampanye menjaga jarak, diakui, menjadi tantangan besar yang cukup sulit untuk dilakukan. Terlebih lagi, kalau masyarakat berada di tempat umum semisal sarana transportasi dan kegiatan-kegiatan yang banyak dihadiri oleh masyarakat. (TN)