Masa-masa paceklik berakhir dengan mulai landainya pandemi. Ruang-ruang kerja yang sebelumnya sepi kini penuh terisi. Kemacetan di jalan-jalan protokol juga jalan tol jadi tanda aktivitas kembali normal. Tak hanya di pusat-pusat kota tapi juga menjalar hingga ke penjuru daerah denyut kehidupan kembali berdetak.
Kondisi itu dirasakan betul PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mencatatkan kenaikan laba bersih 34,4 persen year on year (YoY) menjadi Rp 1 triliun hingga Kuartal III Tahun 2022 dibandingkan dengan Kuartal III Tahun 2021.
Subakti Syukur, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, mengatakan kinerja perseroan mengalami peningkatan yang tercermin dari pencapaian Pendapatan Usaha sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 23,7 persen yang merupa[1]kan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp9,3 triliun atau naik 22,6 persen dan kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp892,1 miliar atau naik 36,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas Perseroan," ujar Subakti Syukur kepada TrustNews.
Tidak hanya itu, lanjutnya, EBITDA perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 20,3% seiring dengan peningkatan kinerja Pendapatan Tol di Triwulan III Tahun 2022. Begitu pun dengan realisasi EBITDA Margin mencapai 63,3 persen dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan upaya efisiensi yang dilakukan Perseroan.
Menurutnya, berbagai inisiatif Perseroan dalam meningkatkan kinerja di fase pemulihan, di antaranya, dengan berkomitmen menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol, mengendalikan beban bunga dengan melakukan berbagai upaya refinancing, mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol dengan memastikan pinjaman kredit investasi yang tepat guna hingga meningkatkan implementasi teknologi terintegrasi di industri jalan tol dengan berlandaskan semangat inovasi dan transformasi guna mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan jalan tol nasional terbesar, terpercaya dan berkesinambungan.
"Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perusahaan, sepanjang tahun 2022, Jasa Marga melanjutkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis Perseroan. Saat ini Perseroan tengah menyiapkan program equity fundraising melalui PT JTT sebagai tindak lanjut rencana Perseroan untuk mendapatkan pendanaan baru berbasis ekuitas," paparnya.
Sebagaimana diketahui, Jasa Marga saat ini mengelola total 50 persen jalan tol operasi di seluruh Indonesia atau sepanjang 1.260 Km dari total konsesi jalan tol yang dimiliki Perseroan sepanjang 1.809 Km.
Dalam mengelola proyek jalan tol yang ditargetkan selesai secara bertahap pada periode 2022-2025, Jasa Marga Marga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol dengan membangun secara bertahap.
"Jasa Marga akan selalu berinovasi pada kegiatan bisnis yang berkelanjutan. Usaha-usaha ekspansi maupun diversifikasi bisnis perusahaan melalui anak-anak perusahaan," ungkapnya. Beberapa ekspansi yang dilakukan diantaranya pertama, bisnis pada bidang pengoperasian jalan Tol yang berbasis layanan IT dan Electronic Toll Collection (ETC) di Jasa Marga Tollroad Operator. Kedua, bisnis pada bidang pemeliharaan jalan tol sebagai Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol seperti drainase, scrapping, filling, dan overlay di Jasa Marga Tollroad Maintenance; dan Ketiga, pengembangan bisnis di sekitar koridor ruas jalan tol milik Jasa Marga Group (Toll Corridor Development/TCD) untuk iklan serta utilitas bisnis secara konvensional dan digital melalui anak perusahaan yakni Jasa Marga Related Business.
"Sebagai Perusahaan pengembang dan operator jalan tol dan agent of development di Indonesia, Jasa Marga aktif berpartisipasi dalam pelelangan yang diselenggarakan oleh BPJT," ujarnya. "Kita juga menargetkan untuk terus menambah perolehan ruas jalan tol baru yang memiliki kelayakan baik melalui skema bisnis dan pendanaan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan ekonomi di Indonesia," pungkasnya.