Rumus Sederhana BPR Langganan Sangat Bagus!
TrustNews.Id - Sesuai tujuan utama berdirinya BPR pada 2003 yakni mendongkrak sektor UMKM dan dan mengangkat harkat martabat pengusaha kecil. BPR Ukabima Lestari (Bank Utari) punya rumus sederhana dalam menjalankan operasional roda perusahaan.
Bagaimana bisa berkinerja baik dan sehat. Sesuai tujuan utama berdirinya BPR pada 2003 yakni mendongkrak sektor UMKM dan mengangkat harkat martabat pengusaha kecil Itu saja rumusnya, tidak neko-neko atau dalam bahasa gaulnya, 'tidak ndakik ndakik dan njelimet'.
Hasilnya, BPR kebanggan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung ini, kerap wara-wiri di setiap gelaran penghargaan. Diantaranya, predikat kinerja keuangan 'Sangat Bagus' tingkat Nasional. Hebatnya, kinerja keuangan Sangat Bagus disandangnya sejak 2011hingga 2021. Khusus 2021, mendapatkan GOLDEN AWARDS 2021 dari majalah perbankan kinerja
keuangan tahun 2016-2020.
Penilaian yang dilakukan mencakup 5 kriteria.
Pertama, permodalan, menyangkut rasio kecukupan modal atau disebut Capital Adequacy Ratio (CAR) dan pertumbuhan modal.
Kedua, kualitas aset, penilaian kualitas asset dilakukan dengan dua pendekatan rasio jumlah kredit NPL dengan jumlah kredit.
Ketiga, pertumbuhan rentabilitas, meliputi tiga unsur, yaitu rasio laba dibandingkan dengan modal, rasio laba dibandingkan dengan aset, dan pertumbuhan laba.
Keempat, likuiditas, rasio likuiditas menggunakan pendekatan yang berpatokan kepada Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu perbandingan antara kredit dan dana nasabah. Kelima, efisiensi, kategori ini menggunakan dua rasio, yaitu rasio biaya operational terhadap pendapatan operasional (BO/PO) dan rasio Net Interest Margin (NIM).
Surya Bhakti, Direktur Utama PT. BPR Ukabima Lestari, mengatakan Penghargaan tersebut buah dari kerja keras dan kerja cerdas seluruh karyawan Bank Utari baik dari Kantor Cabang Pangkalpinang, Cabang Belitung, Cabang Koba dan Cabang Mentok beserta Kantor Kas Lubuk dan Kantor Kas Membalong, tidak terkecuali kepada OJK sebagai badan pengawas BPR. Termasuk kepercayaan nasabah dan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Segala penghargaan yang didapatkan tentu menjadi tantangan yang sangat berat untuk mempertahankan dan meningkatkan performa PT.BPR Ukabima Lestari ke tahun-tahun mendatang," ujar Surya Bhakti kepada TrustNews.
"Tantangannya bagaimana Bank Utari meningkatkan permodalan UMKM. Kami berkomitmen melakukan pelayanan melalui sistem jemput bola, baik mencari UMKM agar tersentuh permodalan maupun menjemput pembayaran sehingga tidak mengganggu aktivitas mereka,” tegasnya.
Tantangan yang dimaksudnya, yakni kehadiran bank umum yang ekspansif dan kecepatan Fintech lending masuk ke segmen mikro. Kondisi ini membuat posisi BPR secara umum jadi terjepit. Tantangan lain yang tak kalah menantang, lanjutnya, kondisi geografis Kepulauan Bangka Belitung itu sendiri, khususnya ketersediaan jaringan internet. Ini mengingat secara geografis, Provinsi Bangka Belitung merupakan gugusan dua pulau yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang sekitarnya dikelilingi pulau-pulau kecil.
"Posisi Bank Utari berada di kepulauan dan sebagian besar nasabah berada di daerah yang belum terjangkau jaringan internet. Kondisi ini membuat layanan digital perbankan di masyarakat sangat rendah," ujarnya.
"Inikan tantangan buat kami untuk lebih bekerja keras lagi dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat. Sehingga Bank Utari bisa tetap eksis dan mampu berkontribusi untuk masyarakat dan stake holder. Termasuk dalam menyalurkan kredit bagi UMKM,” ungkap Surya Bhakti.
Hasilnya, diungkapkannya, sampai dengan Juni 2022 intermediasi BPR khususnya penyaluran kredit sebesar Rp 57,3 M dengan sebaran kredit pada sector Modal Kerja UMKM dan Konsumtif.
"Ini bentuk kepercayaan nasabah dan masyarakat kepada Bank Utari di tengah serbuan bank umum dan fintech," paparnya.
Dia menyebut peran aktif Bank Utari dalam mendukung program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menggerakkan roda perekonomian saat pandemi Covid-19 mebghantam negeri ini.
"Kami berperan aktif dalam mensukseskan program pemerintah daerah dan OJK berupa tim percepatan akses keuangan daerah (TPKAD). Yakni percepatan akses keuangan di seluruh wilayah kabupaten dan kota yang ada di kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.
"Dengan TPAKD masyarakat memperoleh kemudahan mengakses pembiayaan dan permodalan. Serta, mengoptimalkan daya guna digitalisasi agar dapat menjangkau masyarakat di berbagai pelosok daerah dengan mudah, cepat, dan transparan," pungkasnya.
(tn/san)