TRUSTNEWS.ID,. - Tuntutan bisnis untuk bergerak lebih lincah, luwes, dan efisien mendorong PT PLN (Persero) bertransformasi agar lebih fokus, agile, ramping, transparan, dan profesional.
Adapun wujud dari transformasi yang dilakukan menjadi holding dan subholding. Dalam hal ini, PT PLN (Persero) bertindak sebagai Holding yang diikuti anak-anak usahanya sebagai subholding. Dari 4 subholding PLN, ICON+ pun bertransformasi menjadi subholding PLN Icon Plus.
Keberadaan holding subholding PLN, pada 21 September 2022 lalu, menjadi awal dari babak baru ICON+ sebagai PLN Icon Plus. Menyandang status subholding PLN, PLN Icon Plus tak lagi hanya berperan sebagai IT Enabler PLN. Melainkan, akan menjadi ujung tombak PLN dalam membangun lini bisnis di luar kelistrikan atau Beyond kWh.
Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama PLN Icon Plus, mengatakan, peran PLN ICON Plus sebagai subholding Beyond kWh yang memimpin transformasi digitalisasi dan inovasi yang telah dikembangkan. Salah satu inovasinya adalah menghadirkan pengalaman pelayanan pelanggan melalui layanan digital produk-produk PLN dalam satu platform, PLN Mobile.
"Kami berada dalam gelombang besar transformasi PLN. kami mengikuti proses transformasi mulai dari tahun 2020, di situ ada transformasi seluruh proses bisnis PLN, dari hulu sampai hilir. Semuanya ditransformasi dan PLN semuanya bergerak. Semuanya diubah. Bukan sekadar bikin aplikasi, tetapi yang terpenting adalah adanya perubahan proses bisnis, budaya, cara pikir, dan cara bekerja," ujar Ari Rahmat Indra Cahyadi menjawab TrustNews.
Transformasi 4.0-nya PLN, dijelaskan Ari, membuat holding subholding. Dimana, PLN Icon Plus adalah Subholding Beyond kWh. Jadi ada bisnis kWh (listrik) dan beyond kWH (di luar listrik). Semua bisnis beyond kWh ada di PLN Icon Plus. PLN Icon Plus adalah harapan PLN Grup untuk bisa mentransformasi PLN dan juga berkontribusi kepada bangsa.
"Perubahan besar tidak hanya tentang organisasi, tetapi suatu transformasi bisnis, mindset, cara kerja dan budaya,"ungkapnya.
"Untuk itu, seluruh insan PLN Icon Plus harus memiliki tiga mindset utama yang kita butuhkan dalam menghadapi tantangan ke depan, yaitu solutif, inovatif dan kolaboratif," tambahnya.
"Kami bangun semangat optimis untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki oleh PLN Icon Plus dan juga PLN Group dengan cara kerja yang fokus, agile, dan profesional. Inilah babak baru Transformasi PLN Icon Plus dalam transformasi bisnis beyond kWh di PLN. We are The Future of PLN," papar Ari.
Di sisi lain, hampir semua bicara digitalisasi. Tren digitalisasi telah menjadi suatu kebutuhan. Ini adalah suatu keniscayaan. Untuk itu, PLN Icon Plus bertransformasi dalam 3 aspek, yaitu portofolio bisnis, digital connectivity, dan green solutions.
"Sebelumnya, kami dikenal sebagai connectivity provider. Orang mengenal PLN Icon Plus sebagai penyedia jaringan yang andal. Kami meng-utilisasi asset PLN, seperti tiang jaringan distribusi milik PLN, sehingga kami bisa kompetitif di market. Kalau kami tidak masuk, yang lain yang akan masuk, sementara bisnis eksisting kami akan tergerus," ungkapnya.
"Mengacu data International Data Corporation (IDC), pertumbuhan bisnis connectivity hanya 1 – 2 persen per tahun. Kalau hanya menjual jaringan, makin lama akan semakin landau bahkan flat grafik pertumbuhannya. Makanya, kami harus buat digital solution untuk off connectivity. Jadi, kami harus membangun digital solution dengan tetap menjadi lead the market of connectivity," paparnya.
Digital solution, dalam pandangan Ari, harus dibangun untuk menjadi value added dari connectivity. Sebab, digital solution bisa mengikat pelanggan sekaligus memenuhi kebutuhan pasar karena kebutuhan pasar sangat besar.
"Peluang bisnis baru yang juga akan menjadi pondasi untuk kami tumbuh secara eksponensial adalah electric vehicle, fintech services, marketplace, transisi energi (green services), marketplace, dan software as a service. Maka, 2023 menjadi tahun yang krusial bagi kami karena disinilah peluang sekaligus tantangan kami dalam membangun pondasi bisnis baru di 2023," urainya.
Sebagai subholding Beyond kWh, menurutnya, PLN Icon Plus akan memimpin transformasi produk-produk layanan PLN sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan sehingga bisa mendorong penjualan non listrik. Selain itu, subholding PLN ICON Plus diharapkan dapat meningkatkan peluang aliansi strategis, khususnya di bidang teknologi dan pendanaan, serta melakukan manuver bisnis yang lebih lincah untuk mendukung PLN sebagai holding company.
"PLN Icon Plus menjalankan peran strategis untuk mencapai lima tujuan pembentukan holding subholding PLN," ungkapnya.
Pertama, mendorong value creation dari aset- aset saat ini dengan bertransformasi menjadi ICT Solution bagi PLN Group. Kedua, streamlining proses bisnis dengan terfokus pada pembangunan dan pengembangan bisnis baru Beyond kWh.
Ketiga, memastikan keberlanjutan finansial dengan menjadi sumber pendapatan baru di luar bisnis ketenagalistrikan. Keempat, mempercepat agenda ESG (Environmental, Social and Governance) dengan menyediakan new renewable energy environment support. Kelima, menanamkan kapabilitas budaya dan kepemimpinan.
"Perjalanan ke depan akan semakin menantang. Kami berhadapan dengan iklim kompetisi yang semakin ketat dalam bisnis connectivity, kami berhadapan dengan digitalisasi yang membutuhkan solusi-solusi yang inovatif sekaligus juga kemampuan kami dalam membuat solusi digital untuk peningkatan produktivitas PLN Group dan semua stakeholder," pungkasnya.